Saturday, February 4, 2012

Keju Cheddar

Keju Cheddar adalah salah satu jenis keju yang populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan kue ataupun makanan sehari-hari. Keju Cheddar mempunyai tekstur yang rapat dan kencang, namun bersifat lembut; cenderung meleleh di mulut, dengan rasa yang padat dan merata.

Keju cheddar merupakan salah satu jenis keju lunak. Warnanya kuning muda dengan tekstur agak lunak. Selain cara tradisional, keju cheddar yang dijual di pasaran kebanyakan merupakan jenis keju cheddar yang diproses di pabrik. Ada yang dibuat mirip keju Edam, sedikit keras dan ada juga jenis smoked cheddar yang lebih tajam aromanya dengan warna oranye.

Kata "Cheddar" sendiri merujuk kepada sebuah tempat di wilayah Somerset, Inggris. Daerah Cheddar tersebut tercatat sejak tahun 1170 telah memproduksi keju sehingga keju dari daerah tersebut dinamakan keju Cheddar. Adalah Joseph Harding dari wilayah Somerset merupakan bapak keju Cheddar yang berjasa melakukan modernisasi dan standarisasi keju Cheddar.

Dalam proses pembuatan keju Cheddar, dikenal istilah Cheddaring yang merupakan tahap tambahan dalam pembuatan keju Cheddar. Setelah dipanaskan, tahu susu diuleni dengan garam, dipotong kotak-kotak untuk menghilangkan dadih susu, kemudian disusun dan dibalik.

Keju Cheddar yang keras dan sangat tua (vintage) perlu dimatangkan hingga 15 bulan. Keju omo perlu disimpan pada temperatur konstan, dan kadang-kadang perlu dilengkapi dengan peralatan tambahan.

Seperti halnya pembuatan keju di negara-negara Eropa, gua merupakan tempat ideal untuk pematangan keju. Hingga kini, beberapa jenis keju Cheddar yang diproduksi di Inggris dimatangkan di dalam gua di Wookey Hole dan Lembah Cheddar.

Tahu susu dan dadih susu dipisahkan dengan rennet (enzim kompleks yang secara alami diproduksi dari lambung anak sapi yang baru lahir). Dalam pembuatan keju Cheddar vegetarian, enzim yang fungsinya sama diambil dari sumber nonhewani.

No comments:

Post a Comment