Monday, December 2, 2019

Kue Keju Buatan Istriku

Fotonya dulu ya. Nanti kutanyain ini Kue Keju bisa enak begini resepnya apa. Kalo rasanya udah pasti the best..!!

Kue Keju

Saturday, February 4, 2012

Keju Cheddar

Keju Cheddar adalah salah satu jenis keju yang populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan kue ataupun makanan sehari-hari. Keju Cheddar mempunyai tekstur yang rapat dan kencang, namun bersifat lembut; cenderung meleleh di mulut, dengan rasa yang padat dan merata.

Keju cheddar merupakan salah satu jenis keju lunak. Warnanya kuning muda dengan tekstur agak lunak. Selain cara tradisional, keju cheddar yang dijual di pasaran kebanyakan merupakan jenis keju cheddar yang diproses di pabrik. Ada yang dibuat mirip keju Edam, sedikit keras dan ada juga jenis smoked cheddar yang lebih tajam aromanya dengan warna oranye.

Kata "Cheddar" sendiri merujuk kepada sebuah tempat di wilayah Somerset, Inggris. Daerah Cheddar tersebut tercatat sejak tahun 1170 telah memproduksi keju sehingga keju dari daerah tersebut dinamakan keju Cheddar. Adalah Joseph Harding dari wilayah Somerset merupakan bapak keju Cheddar yang berjasa melakukan modernisasi dan standarisasi keju Cheddar.

Dalam proses pembuatan keju Cheddar, dikenal istilah Cheddaring yang merupakan tahap tambahan dalam pembuatan keju Cheddar. Setelah dipanaskan, tahu susu diuleni dengan garam, dipotong kotak-kotak untuk menghilangkan dadih susu, kemudian disusun dan dibalik.

Keju Cheddar yang keras dan sangat tua (vintage) perlu dimatangkan hingga 15 bulan. Keju omo perlu disimpan pada temperatur konstan, dan kadang-kadang perlu dilengkapi dengan peralatan tambahan.

Seperti halnya pembuatan keju di negara-negara Eropa, gua merupakan tempat ideal untuk pematangan keju. Hingga kini, beberapa jenis keju Cheddar yang diproduksi di Inggris dimatangkan di dalam gua di Wookey Hole dan Lembah Cheddar.

Tahu susu dan dadih susu dipisahkan dengan rennet (enzim kompleks yang secara alami diproduksi dari lambung anak sapi yang baru lahir). Dalam pembuatan keju Cheddar vegetarian, enzim yang fungsinya sama diambil dari sumber nonhewani.

Saturday, January 28, 2012

Kandungan Gizi Dalam Keju

Keju bisa dikatakan sebagai makanan yang penuh dengan nutrisi.Keju punya banyak elemen yang sama dengan susu, yaitu kalsium, protein, vitamin dan lemak, kalsium. Satu pon (setara 0,5kg) keju memiliki protein dan lemak yang sama jumlahnya dengan satu galon (setara 3.7 liter) susu. Keju dengan tingkat kelembaban rendah memiliki konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi dibanding keju yang memiliki tingkat kelembaban rendah. Kandungan gizi yang terdapat dalam keju diantaranya adalah:

Lemak
Keju segar memiliki kandungan lemak hingga 12%. Sedangkan kandungan lemak pada keju yang sudah dimatangkan berkisar antara 40-50%. Lemak memberikan rasa dan tekstur yang unik pada keju. Kandungan lemak pada keju berbeda-beda pada satu jenis keju dengan yang lainnya.

Protein
Keju memiliki kandungan protein sebesar 10-30%. Protein ini didapatkan dari kasein yang dimodifikasi. Saat proses pematangan, protein dipecah menjadi oligopeptide dan asam amino. Proses ini berpengaruh terhadap struktur dan rasa dari keju.[20] Proses degradasi protein disebut proteolisis dan karena proses inilah maka protein menjadi mudah dicerna.

Mineral
Keju sangat kaya akan kalsium, fosfor dan seng. Satu ons keju mengandung sekitar 200 ml kalsium. Kandungan kalsium pada keju akan berbeda, tergantung pada apakah keju tersebut dikoagulasi menggunakan enzim atau asam. Keju yang dikoagulasi menggunakan enzim mengandung kalsium dua kali lebih banyak dibandingkan dengan yang menggunakan asam. Keju juga kaya akan sodium, karena penambahan garam saat proses pembuatannya.

Vitamin
Saat susu murni digunakan untuk membuat keju, vitamin A dan D yang larut dalam lemak tinggal pada dadih. Namun, banyak vitamin yang larut dalam air yang hilang terbawa air dadih. Hanya sekitar seperempat dari riboflavin (vitamin B2) dan seperenam dari tiamina (vitamin B1) yang tinggal pada keju Cheddar, sedangkan niasin, vitamin B6, vitamin B12, biotin, asam pantothenic, dan folat terbawa bersama air dadih.

Laktosa
Kandungan laktosa pada keju sangatlah kecil, yaitu berkisar 4.5-4.7%. Hal ini dikarenakan dalam prosesnya sebagian besar laktosa dalam susu keluar bersama air dadih dan yang tersisa diubah menjadi asam laktat saat proses pematangan. Karena itu, keju merupakan makanan yang aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki intoleransi laktosa dan penderita diabetes.

Sumber referensi: Wikipedia

Friday, January 27, 2012

Kastengel

Bahan:
  • 125 gram mentega, kocok
  • 2 butir kuning telur
  • 150 gram keju tua, parut
  • 2 sendok makan susu cair
  • 250 gram terigu
  • 1 sendok makan maizena
  • 1 butir kuning telur
  • 1 sendok makan air
  • 25 gram keju parut untuk tabur

Cara membuat:
  1. Campur mentega, telur, keju, susu. Aduk rata.
  2. Campur dengan terigu dan maizena. Aduk dengan sendok kayu sampai rata.
  3. Gulung panjang. Potong-potong sepanjang jari.
  4. Letakkan di loyang yang dipoles mentega. Poles kuning telur. Tabur keju.
  5. Oven api kecil 170 derajat Celsius sampai kering dan matang.


Monday, November 7, 2011

Sejarah Keju

Siapa tidak mengenal keju. Bahan makanan bergizi tinggi ini tentu disukai banyak orang karena gizinya yang tinggi dan sangat mudah di aplikasikan ke berbagai hidangan.

Asal Usul Keju
Diyakini namun belum ada bukti yang dapat memastikan bahwa keju mulai dikenal sejak zaman prasejarah. Adalah masa dimana manusia mulai meninggalkan pola hidup nomaden (berpindah-pindah) untuk kemudian menetap di suatu tempat sambil beternak. Ternak tersebut diambil susu dan dagingnya untuk dikonsumsi. Susu yang dihasilkan ternak tersebut disimpan dalam bejana sebagai persediaan dan terkadang persediaan tersebut tidak sampai dikonsumsi, terkena suhu tinggi dan akhirnya mengental dan menjadi asam. Namun ternyata susu yang telah kental dan asam itu tetap dapat dikonsumsi dan dinamakan keju krim asam (sour cream cheese).

Tiap-tiap bangsa mempunyai cerita tersendiri mengenai keju dan asal usulnya. Bangsa Timur Tengah misalnya, meyakini menemukan Keju Krim Manis secara tidak sengaja. Legenda setempat menyebutkan seorang pengelana dari daerah Arab yang melakukan perjalanan panjang melewati gurun pasir panas dengan membawa susu di pelananya. Suhu panas dan guncangan selama perjalanan berpadu dengan enzim rennet dalam kantong penyimpan susu di pelana menyebabkan susu tersebut berubah menjadi keju.

Bangsa Yunani mempunyai mitologi tersendiri mengenai keju. Mitologi tersebut menyebutkan bahwa Aristaeus adalah penemu keju. Mereka percaya bahwa keju dapat membuat para prajurit lebih kuat dan perkasa. Keju juga dipercaya oleh Hippocrates sebagai obat yang dapat mengatasi peradangan dan menjadi persembahan istimewa untuk para dewa.

Bangsa Romawi merupakan pelopor dalam pengembangan keju dengan melakukan pematangan dan penyimpanan keju secara teliti.
Keahlian mereka dalam seni mengolah keju turut pula ditularkan kepada bangsa-bangsa yang mereka taklukkan. Di daerah Eropa yang merupakan jajahan Romawi teknik pembuatan keju kala itu cenderung seragam. Barulah ketika kejatuhan Kekaisaran Romawi berkembang teknik lain dalam pembuatan keju sesuai dengan ciri khas daerah masing-masing. Perkembangan seni membuat keju mulai menurun beberapa abad kemudian setelah kejatuhan Roma.

Banyak jenis keju masa kini yang telah didokumentasikan dengan baik teknik pembuatannya oleh para biarawan dan biarawati. Mereka dengan tekun menuliskan resep pembuatan keju baik itu resep tulisan sendiri maupun salinan dari penduduk lokal. Saat ini kita mengenal Keju Cheddar yang dicatat sejak tahun 1500 Masehi. Juga Keju Permesan yang didokumentasikan pada tahun 1597, Keju Gouda 1697 serta Keju Camembert pada 1791.

Perkembangan selanjutnya, orang mulai mengenal teknik pematangan keju dengan menggunakan mikroorganisme, pelopornya adalah Ferdinand Cohn. Pengetahuan tersebut membuat proses pembuatan keju semakin berkembang dengan menggunakan bantuan proses biologis dan kimiawi.

Adalah Amerika Serikat yang pertama kali berhasil memproduksi keju dalam skala besar. Namun justru di Swiss-lah yang pertama kali memproduksi keju dalam skala besar pada tahun 1815. Dan saat ini diperkirakan ada lebih dari 400 jenis keju di seluruh dunia.

(Bersambung)